Langsung ke konten utama

Learning Tour Dengan Pengrajin Gerabah Balongan



Hari ini 23 november 2021 Kami mengikuti kegiatan Learning Tour Gerabah Balongan yang diadakan di sekolah kami yaitu SMA Negeri 1 Pamotan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan yaitu peserta kegiatan wajib vaksin dan mengenakan masker.   


***



Sebelumnya saya ingin menceritakan sedikit pengetahuan yang saya ketahui tentang gerabah. Desa Balongmulyo Kecamatan Kragan adalah pusat pembuatan gerabah yang berada diwilayah Rembang pesisir pantai utara Jawa Tengah. Pembuatan gerabah sudah diwariskan secara turun menurun dengan teknik sederhana. Namun , kini jenis mata pencaharian ini semakin surut. Pengrajin gerabah yang berhasil bertahan kurang lebih 55 kk dari 525 kk. Menurunya perkakas berbahan tanah liat ini dikarenakan produk gerabah telah kalah saing dengan produk berbahan plastik dan logam.


Dan tepat hari ini selasa kami mengikuti kegiatan learning tour dan berangkat sekitar pukul 06.30 dari rumah. Setelah beberapa menit menunggu akhirnya semua sudah berkumpul walau masih kurang beberapa anak, untuk melakukan pembekalan lapangan. Pembekalan lapangan pun di bimbing oleh Bapak Suhadi selaku guru mapel Sosiologi yang berisi produk artikel, teknik lapangan. Dan Bapak Basuki selaku guru mapel Ekonomi yang berisi tentang pendapatan masyarakat, masalah ekonomi, materi tentang ekonomi yang berhubungan dengan masyarakat. Dan juga Bapak Fatkhur rozi selaku bapak kepala sekolah yang berisi tentang etika, sopan santun, buanglah sampah pada tempatnya, dan beserta nasihat.


Setelahnya kami melakukan absensi terlebih dahulu dengan tanda tangan setiap kelas.  Dan melakukan pengecekan keperluan seperti edicart, dll . Lalu berdoa agar dimudahkan segala urusanya nanti dan kami lalu berangkat menggunakan bis yang disewa setiap kelas. Dan masing-masing kelas menyewa 2 bis agar cukup untuk satu kelas.



Dalam perjalanan saya juga tak lupa memvideo untuk kebutuhan tugas. Dan sekitar kurang lebih 30 menit kami semua sampai di Pantai Balongan untuk melanjutkan kegiatan selanjutnya. Sebelum berkumpul diaula kami sempat menunggu guru kami beberapa menit karena ada kendala dalam perjalanan. Setelah itu kami dibimbing untuk menuju ke aula Pantai Balongan.


***



Didalam aula kami mempersiapkan beberapa keperluan untuk mengvideo. Mulai mempersiapkan tripod atau stabilizer dan memasang hp atau camera untuk membantu mempermudah mengvideo. 


Kemudian Bapak Suhadi yang merupakan guru mapel Sosiologi membuka acara sarasehan dengan beberapa materi tentang gerabah dan lain-lain. Lalu dilanjutkan dengan Bapak Ali nasikin selaku sekertaris desa (carik), yang memberikan informasi tentang sejarah gerabah dan asal mula pembangunan  wisata pantai balongan. Kemudian dilanjutkan oleh Bapak Basuki yang memberikan informasi tentang masalah ekonomi tentang gerabah dan juga memberikan kami tugas laporan tentang kegiatan learning tour dengan materi ekonomi. Kemudian diakhiri oleh Bapak Fatkhur rozi yang memberikan beberapa nasihat untuk kegiatan kali  ini.


***


Pada pukul kurang lebih 10.00 kami semua dibimbing menuju ke tempat pengrajin gerabah dengan setiap kelas diberi satu pengrajin gerabah untuk diwawancarai atau ditanya tentang gerabah. Saya dan teman sekelas saya kebetulan mendapatkan untuk mewawancarai seorang pengrajin gerabah yang kebetulan saya lupa untuk bertanya namanya. Tak lupa saya memfoto dan video produk, alat dan bahan, dan juga langkah-langkah pembuatan gerabah untuk produk tugas youtube. Disitu saya juga bertanya tentang sejarah atau awal mula adanya gerabah?, Alasan memilih bekerja sebagai pengrajin gerabah dan masih banyak lainya. Dan berikut yang saya ketahui tentang cara pembuatan gerabah.


Alat:

  • Medog,
  • Merbot,
  • Kerik

Bahan:

  • Puru,
  • Tanah liat,
  • Abu,
  • Air,
  • Pasir laut

Langkah-langkah:

  • Menyiapkan alat dan bahannya,
  • Lalu tanahnya diinjak selama 2 jam,
  • Dan diamkan terlebih dahulu lalu buat bentuk gerabah yang diinginkan,
  • Kemudian diamkan semalaman,
  • Setelahnya dibakar selama kurang lebih 10 jam.


Berdasarkan informasi yang saya dapat dari kegiatan wawancara tadi dapat diidentifikasi bahwa terdapat masalah pada kelompok masyarakat perajin gerabah di desa Balongmulyo atau gerabah balongan. Masalah antara lain:  menurunnya jumlah perajin gerabah yang dibarengi dengan menurunnya minat generasi muda dalam meneruskan produksi gerabah balongan. Dan adanya saingan dengan produk berbahan plastik dan logam.


Setelah melakukan wawancara tak lupa kelas saya juga memberikan sedikit sedekah terhadap pengrajin yang kami wawancarai dan semoga bermanfaat untuk beliau.


***



Acara selanjutnya sekitar pukul 12.30 kami dibawa ke sebuah masjid untuk melaksanakan sholat dhuhur dan ada yang berganti pakaian bebas (asal rapi dan juga sopan). Lalu kami ditujukan kembali di Pantai Balongmulyo untuk makan siang dan melakukan kegiatan untuk refreshing diri atau menghibur diri dengan bersantai. 


Sekitar pukul 14.00 kami semua kembali pulang ke SMA N 1 Pamotan. Dalam perjalanan saya merasa kantuk tapi tidak bisa bersantai dengan jalan yang sedikit berlobang-lobang. Dan akhirnya saya mengisi perjalanan saya dengan bermain hp untuk scroll TT.



Tepat pukul 15.00 kami sampai di SMA N 1 Pamotan lalu saya menuju parkiran untuk segera pulang dan bisa beristirahat. Saya menempuh sekitar 15 menit perjalanan kerena jarak sekolah dan rumah tidak cukup jauh dan tidak cukup dekat jadi lumayan lah ya. Saya sampai dirumah lalu berberes dan mandi karena badan yang serasa lengket dan tidak enak. Setelah itu saya sholat asar dan istirahat.


Saya juga sangat berterimakasih kepada Bpk. Suhadi yang mengadakan learning tour ini, Bpk. Fatkhur rozi yang memberikan izin acara ini, dan beserta guru-guru lainya. Kami sangat berterimakasih atas semuanya walaupun lelah tapi acara ini sangat berarti sebagai pelajaran untuk kami dimasa depan.


Dan jika kalian ingin mengetahui lebih lanjut  video tentang gerabah kalian bisa menonton Film dokumenter milik kelompok saya  dengan link



-Nama kelompok: Kelompok kentang

-Ketua kelompok: Anik hidayati (XI IPS 4/7)

-Anggota: 

Diah aprilia(XI IPS 4/9)
Achmad yoga alfandi (XI IPS 4/1)

- penulis: Anik hidayati


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMBERDAYAAN KOMUNITAS RAMBANAN

Pemberdayaan Komunitas , Rambanan Untuk Peternak Kambing Berdaya, merupakan program pratik siswa SMA Negeri 1 Pamotan dalam mengimplementasikan materi pemberdayaan komunitas tepatnya pada Mapel Sosiologi Kelas XII Jurusan IPS. Dalam program pemberdayaan komunitas peternak kambing ini, diluncurkan beberapa tahapan mulai studi awal, studi kelayakan, uji model, program menanam rambanan, dan Festival Rambanan. Berikut ini adalah langkah-langkahnya. • Studi Awal Rambanan  Studi awal rambanan merupakan kegiatan siswa dalam mengumpulkan informasi tentang kepemilikan rambanan peternak kambing. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara mengamati keseharian peternak kambing. Informasi awal yang dapat dikumpulkan misalnya tentang keadaan rumah peternak, kehidupan keluarga, dan keadaan ternak serta kandangnya. Melalui informasi awal tersebut, siswa diharapkan mampu mengidentifikasi jenis kebutuhan rambanan apa yang diperlukan oleh peternak kambing.  • Studi Kelayakan Rambanan  Studi...

Transkrip Wawancara: Konflik sosial diera pandemi covid 19

Penulis: Anik Hidayati, Dita Aurelia Putri, dan Amaluddin Nur Rafly Dan ini transkrip wawancara yang kami lakukan. Pada hari Rabu tanggal 19 Januari 2022, pukul 10.30- 11.00 kami pergi ke Balai desa Gegersimo untuk wawancara dengan Kepala desa namun tidak bisa, dan digantikan oleh prangkat desa yang bernama Ibu Ulul. Anik: "Assalamualaikum." Ibu Ulul: "Waalaikumsalam." Anik: "Saya Anik,Dita, dan Rafly dari SMA N 1 Pamotan ingin mewawancarai ibu tentang konflik sosial diera pandemi covid 19." Ibu Ulul: "Iya." Anik: "Apakah didesa ini pernah ada yang terjangkit covid ?" Ibu Ulul: "Iya, pernah ada nduk." Anik: "Masalah apa yang biasanya masyarakat alami selama pandemi?" Ibu Ulul: "Apa ya? Dari segi apa? Kalo dari segi ekonomi susah, susah mendapatkan pekerjaan. Ya tidak seperti biasanya.Biasanya kan sering riwa-riwi kesana kemari. Nah sekarang masalahnya malah semakin banyak kehamilan." Anik: "Respon awal...