Langsung ke konten utama

PEMBERDAYAAN KOMUNITAS RAMBANAN



Pemberdayaan Komunitas, Rambanan Untuk Peternak Kambing Berdaya, merupakan program pratik siswa SMA Negeri 1 Pamotan dalam mengimplementasikan materi pemberdayaan komunitas tepatnya pada Mapel Sosiologi Kelas XII Jurusan IPS. Dalam program pemberdayaan komunitas peternak kambing ini, diluncurkan beberapa tahapan mulai studi awal, studi kelayakan, uji model, program menanam rambanan, dan Festival Rambanan. Berikut ini adalah langkah-langkahnya.

• Studi Awal Rambanan 

Studi awal rambanan merupakan kegiatan siswa dalam mengumpulkan informasi tentang kepemilikan rambanan peternak kambing. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara mengamati keseharian peternak kambing. Informasi awal yang dapat dikumpulkan misalnya tentang keadaan rumah peternak, kehidupan keluarga, dan keadaan ternak serta kandangnya. Melalui informasi awal tersebut, siswa diharapkan mampu mengidentifikasi jenis kebutuhan rambanan apa yang diperlukan oleh peternak kambing. 

• Studi Kelayakan Rambanan 

Studi kelayakan rambahan yang dimaksud disini bukan seperti studi kelayakan dalam melaksanakan program besar. Studi kelayakan yang dimaksud adalah studi kelayakan sederhana yang difokuskan pada penilaian tentang layak dan tidaknya peternak kambing mendapatkan benih rambanan. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara mengkaji data studi awal rambanan, yang disertai dengan data pendukung. Beberapa data pendukung misalnya tentang akses ilmu pengetahuan dan teknologi, pelayanan peternakan, pelayanan kesehatan hewan, dan kawasan usaha peternakan. Untuk mendapatkan data pendukung tersebut, siswa dapat melakukan pengamatan dan wawancara dengan peternak kambing. Melalui kajian tentang studi kelayakan rambanan tersebut, para siswa diharapkan mampu memutuskan dimana dan kepada siapa benih rambanan layak diberikan. 

Uji Model Benih Rambanan 

Uji model benih rambanan yang dimaksud adalah kegiatan para siswa dalam menyemai benih rambanan di ruang terkendali misalnya di rumah atau di sekolah. Secara teknis, uji rambanan didasarkan pada hasil studi awal dan studi kelayakan. Adapun kegiatan pada tahap uji model adalah sebagai berikut; 

memilih jenis bibit rambanan yang dibutuhkan peternak kambing 

menyemai bibit rambanan dengan menggunakan media benih kemudian dipindahkan ke polibag ukuran kecil. 

memelihara benih rambanan mulai saat tumbuh hingga benih rambanan siap di tanam

Program Menanam Rambanan 

Program menanam rambanan yang dimaksud adalah kegiatan siswa bersama peternak kambing menanam rambanan di lahan peternak yang telah disepekati bersama-sama. Kegiatan ini dilakukan secara partisipatif dengan menekankan situasi dan kondisi yang pas, misalnya pada saat hari sabtu atau minggu dimana para siswa libur tidak sekolah. Secara teknis, kegiatan menanam rambanan yaitu sebagai berikut;     

memberikan benih rambanan yang ada di polibag saat siap tanam kepada peternak kambing 

bersama peternak kambing, para siswa melakukan penanaman rambanan pada lahan milik peternak  

 •Festival Rambanan 

Festival rambanan merupakan kegiatan bersama antara para siswa dengan peternak kambing dalam mempromosikan ragam bibit rambanan, teknik pembenihan bibit rambanan, dan teknik menanam rambanan. Festival rambanan dapat dilakukan di halaman sekolah atau di balai desa. Melalui kegiatan festival rambanan ini, para siswa diharapkan menjalin program kegiatan pemberdayaan lanjutan perihal menanam rambanan. Melalui kegiatan festival rambanan ini pula, para peternak diharapkan mampu mendapatkan akses ilmu pengetahuan dan teknologi, pelayanan peternakan, pelayanan kesehatan hewan, dan kawasan usaha peternakan dalam memdukung peternak kambing berdaya.


Penulis adalah Suhadi, Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Pamotan 

•Lampiran Indikator Uji Kelayanan 

AKSES ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka 

Pemberdayaan Peternak paling sedikit meliputi:

a. benih/bibit; 

b. pakan;

c. alat dan mesin;

d. budidaya;

e. panen dan pascapanen;

f. pengolahan dan pemasaran hasil;

g. Kesehatan Hewan 

•PELAYANAN PETERNAKAN

Pelayanan Peternakan terdiri atas:

a. penyediaan dan pengelolaan lahan penggembalaan umum;

b. penyediaan benih/bibit unggul; 

c. penyelamatan Ternak ruminansia betina produktif; dan

d. penyediaan pos inseminasi buatan.

•PELAYANAN KESEHATAN HEWAN

Pelayanan Kesehatan Hewan terdiri atas:

a. pemeriksaan kebuntingan;

b. pengamatan dan pengidentifikasian penyakit;

c. pengamanan penyakit Hewan;

d. pengobatan Hewan sakit; dan

e. pemberantasan penyakit Hewan.

•KAWASAN USAHA PETERNAKAN

Kawasan usaha peternakan dapat digunakan untuk:

a. lahan penggembalaan umum; 

b. kegiatan usaha budidaya Ternak;

c. penghasil tumbuhan pakan;

d. tempat perkawinan alami, seleksi, kastrasi, dan pelayanan 

inseminasi buatan;

e. tempat pelayanan Kesehatan Hewan; dan/atau

f. tempat atau objek penelitian dan pengembangan teknologi.


Sumber: https://www.smapamotan.com/2022/11/rambanan-untuk-peternak-kambing-berdaya.html?m=1



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Learning Tour Dengan Pengrajin Gerabah Balongan

Hari ini 23 november 2021 Kami mengikuti kegiatan Learning Tour Gerabah Balongan yang diadakan di sekolah kami yaitu SMA Negeri 1 Pamotan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan yaitu peserta kegiatan wajib vaksin dan mengenakan masker.    *** Sebelumnya saya ingin menceritakan sedikit pengetahuan yang saya ketahui tentang gerabah. Desa Balongmulyo Kecamatan Kragan adalah pusat pembuatan gerabah yang berada diwilayah Rembang pesisir pantai utara Jawa Tengah. Pembuatan gerabah sudah diwariskan secara turun menurun dengan teknik sederhana. Namun , kini jenis mata pencaharian ini semakin surut. Pengrajin gerabah yang berhasil bertahan kurang lebih 55 kk dari 525 kk. Menurunya perkakas berbahan tanah liat ini dikarenakan produk gerabah telah kalah saing dengan produk berbahan plastik dan logam. Dan tepat hari ini selasa kami mengikuti kegiatan learning tour dan berangkat sekitar pukul 06.30 dari rumah. Setelah beberapa menit menunggu akhirnya semua sudah berkumpul wal...

Transkrip Wawancara: Konflik sosial diera pandemi covid 19

Penulis: Anik Hidayati, Dita Aurelia Putri, dan Amaluddin Nur Rafly Dan ini transkrip wawancara yang kami lakukan. Pada hari Rabu tanggal 19 Januari 2022, pukul 10.30- 11.00 kami pergi ke Balai desa Gegersimo untuk wawancara dengan Kepala desa namun tidak bisa, dan digantikan oleh prangkat desa yang bernama Ibu Ulul. Anik: "Assalamualaikum." Ibu Ulul: "Waalaikumsalam." Anik: "Saya Anik,Dita, dan Rafly dari SMA N 1 Pamotan ingin mewawancarai ibu tentang konflik sosial diera pandemi covid 19." Ibu Ulul: "Iya." Anik: "Apakah didesa ini pernah ada yang terjangkit covid ?" Ibu Ulul: "Iya, pernah ada nduk." Anik: "Masalah apa yang biasanya masyarakat alami selama pandemi?" Ibu Ulul: "Apa ya? Dari segi apa? Kalo dari segi ekonomi susah, susah mendapatkan pekerjaan. Ya tidak seperti biasanya.Biasanya kan sering riwa-riwi kesana kemari. Nah sekarang masalahnya malah semakin banyak kehamilan." Anik: "Respon awal...